SUSUNAN LITURGI HKI: SALAM

Salam

Di gereja HKI dan juga beberapa gereja di Indonesia, menggabungkan votum dan salam. Di gereja HKI, sesudah votum dibacakan, segera diikuti dengan ucapan dari Pemimpin Liturgi: “Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu (kita) sekalian”.


Salam ini bukanlah berkat, karena itu Pemimpin Liturgi tidak mengangkat tangan pada saat memberi salam. Salam adalah suatu harapan. Seorang yang memberi salam, mengharapkan sipenerima salam berada dalam suasana damai sejahtera pada waktu yang akan datang. Salam sehari-hari, hampir sama dengan fungsi salam dalam Tata Liturgi Kebaktian. Bedanya ialah: Anugerah dan Sejahtera itu diberikan atas Nama Allah Bapak, Anak dan Roh Kudus.


Salam harus dijawab. Salam tanpa jawaban bukanlah salam. Atas dasar inilah maka jemaat menjawab salam itu dengan mengatakan: “Ya Yesus Kristus Tuhan kami, lihatlah dan datanglah kepada kami yang bersekutu disini. Kami adalah umat gembalaanMu, berilah kasih karunia dan kehidupan kepada kami, Amin”. Dalam jawaban ini nampak “pengaminan” dari warga jemaat bahwa hanya Tuhan Allahlah sumber dari segala berkat. Dialah Gembala yang memberi kehidupan dan yang menghidupkan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHOTBAH MINGGU 17 NOVEMBER 2024, MATIUS 24: 9-14, ORANG YANG BERTAHAN SAMPAI AKHIR AKAN SELAMAT

KHOTBAH MINGGU 1 DESEMBER 2024, LUKAS 21: 25-36, BERJAGA-JAGA DAN BERDOA SENANTIASA

KHOTBAH MINGGU 3 NOVEMBER 2024, MARKUS 12: 28-34, MENGASIHI TUHAN ALLAH DAN SESAMA MANUSIA