BAHAN KHOTBAH MINGGU 11 MEI 2025 (JUBILATE) Yehezkiel 34: 11-16 ALLAH MENGGEMBALAKAN UMATNYA
Ket. Gambar: https://stlukesokc.org/inspiration/st-lukes-blogs/daily-devotional/good-shepherd/
Tema : Allah
Menggembalakan UmatNya
A. PENDAHULUAN
Setiap manusia pada dasarnya mengharapkan dan menantikan pemimpin yang responsif peduli, adil, dan hadir dalam kesulitan. Namun, sejarah manusia dipenuhi oleh contoh-contoh pemimpin yang gagal, yang lebih mementingkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi daripada pengabdian menggembalakan rakyatnya. Tidak terkecuali dalam sejarah umat Allah di Perjanjian Lama. Nabi Yehezkiel diutus Tuhan untuk menegur para pemimpin Israel yang disebut “gembala” karena kelalaian dan ketidakpedulian mereka terhadap umat. Mereka tidak mencari yang hilang, tidak menyembuhkan yang terluka, dan membiarkan domba-domba tercerai-berai justru sebaliknya. Dalam konteks inilah, Tuhan sendiri menyatakan bahwa Ia akan turun tangan menggantikan gembala-gembala yang gagal itu, dan menjadi Gembala Sejati bagi umat-Nya. Yehezkiel 34:11–16 adalah bagian dari pesan pengharapan dan pemulihan. Di tengah pembuangan dan keputusasaan, Tuhan mengumumkan bahwa Ia tidak tinggal diam. Ia akan mencari, mengumpulkan, menggembalakan, dan menyembuhkan domba-domba-Nya. Pesan ini tidak hanya penting bagi umat Israel saat itu, tetapi juga bagi kita saat ini, ketika kita merasa tersesat, lemah, dan haus akan pemeliharaan ilahi.
B. LATAR BELAKANG TEKS
Kitab ini dituliskan sekitar tahun 590–570 SM, selama masa pembuangan ke Babel. Dimana bangsa Israel (secara khusus Yehuda) berada dalam pengasingan di Babel setelah Yerusalem dihancurkan pada tahun 586 SM oleh Nebukadnezar. Pemimpin dan Gembala yaitu Para pemimpin (raja, imam, nabi palsu) dalam masa sebelum pembuangan gagal menggembalakan umat, mereka justru menindas dan memanfaatkan rakyat. Gembala dalam budaya Ibrani adalah metafora umum bagi pemimpin bangsa: raja, imam, dan nabi (lih. Yer. 23:1–4, Mazmur 23, Zakh. 11). Dalam Yehezkiel 34, "gembala-gembala Israel" merujuk pada para pemimpin yang korup, egois, dan tidak peduli pada kebutuhan rakyat. Sehingga dalam Ayat 11–16 menggambarkan Allah mengambil alih peran sebagai Gembala Sejati, karena manusia telah gagal dalam tugas itu. Kritik terhadap Pemimpin (Ayat 1–10) Sebelum ayat 11, dalam ayat 1–10, Tuhan mengecam para gembala yang memelihara diri sendiri tetapi tidak menjaga kawanan domba. Mereka tidak menguatkan yang lemah, tidak menyembuhkan yang sakit, dan tidak mencari yang hilang (ay. 4). Ayat 11–16 adalah bagian awal dari janji pemulihan: Tuhan sendiri akan menjadi Gembala umat-Nya. Bagian ini mengandung nada penghiburan dan harapan bagi umat yang putus asa di pengasingan. Janji Tuhan untuk menjadi Gembala Sejati digenapi dalam pribadi Yesus Kristus: Yohanes 10:11 – “Akulah gembala yang baik.” Lukas 15:4 – “Ia mencari yang hilang dan membawanya pulang.” Yesus menghidupi tugas gembala yang dijelaskan di Yehezkiel 34: mencari, menyembuhkan, dan memulihkan domba-domba-Nya. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa kitab Yehezkiel 34:11–16 lahir dari krisis kepemimpinan dan penderitaan nasional. Dalam penderitaan itu, Tuhan menyatakan dirinya sendiri sebagai Gembala Sejati – satu-satunya yang mampu dan layak menggembalakan umat-Nya dengan kasih, keadilan, dan kesetiaan.
C. PENDALAMAN TEKS
Ayat 11 – Allah yang Bertindak Sendiri
"Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku sendirilah yang akan memperhatikan dan mencari domba-domba-Ku."
Kata “Aku sendiri” (Ibrani: ani hineni) menekankan bahwa Allah tidak mengutus orang lain, tetapi Ia pribadi yang akan bertindak. Ini adalah teguran bagi para pemimpin yang gagal, dan penghiburan bahwa Allah peduli secara langsung terhadap umat-Nya.
Ayat 12 – Kepedulian Seperti Gembala
"Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu dombanya tercerai dari kawanan, demikianlah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan menyelamatkan mereka dari segala tempat ke mana mereka diserakkan..." Gambaran gembala mencari domba menekankan tindakan kasih yang pribadi dan penuh belas kasihan. Konteksnya adalah pembuangan di Babel – umat tersesat secara rohani dan geografis, tetapi Allah akan menghimpun mereka kembali.
Ayat 13 – Pemulangan dan Pemulihan
"Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa, mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanah mereka sendiri..." Pemulihan bukan hanya rohani, tetapi juga pemulihan identitas, tempat, dan masa depan. Janji ini secara historis menunjuk pada kembalinya Israel dari pembuangan, tapi secara rohani berbicara tentang pemulihan komunitas umat Allah.
Ayat 14 – Pemeliharaan Ilahi
"Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka... di sana mereka akan berbaring di tempat perumputan yang subur..." Tuhan tidak hanya memulihkan, tetapi memberi kehidupan yang berkualitas dan penuh damai. Istilah “berbaring” menunjukkan rasa aman dan kepuasan, seperti dalam Mazmur 23: “Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau.” Pemeliharaan Tuhan bukan hanya cukup, tetapi berlimpah dan memberi ketenangan. Apakah kita mau tinggal dalam "padang-Nya"?
Ayat 15 – Tuhan Memberi Perhentian
"Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring..." Ini adalah janji keintiman dan keamanan. Tuhan bukan hanya pemimpin, tetapi juga pemberi damai dan ketenangan batin. Berbaring adalah simbol kepercayaan penuh dari domba kepada gembala.
Ayat 16 – Restorasi & Penghakiman
"Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang terluka akan Kubalut... tetapi yang gemuk dan kuat akan Kuhancurkan..." Ada empat tindakan kasih: mencari, membawa pulang, membalut, menguatkan. Ini adalah proses pemulihan total bagi umat yang rapuh. Tapi juga ada tindakan penghakiman: "yang gemuk dan kuat akan Kuhancurkan", yaitu mereka yang menyalahgunakan kekuatan dan menindas.
D. KESIMPULAN: ALLAH MENGGEMBALAKAN UMAATNYA
Yehezkiel 34:11–16 menyatakan dengan tegas bahwa Tuhan tidak tinggal diam ketika umat-Nya tersesat dan terluka. Ketika para pemimpin manusia gagal, Tuhan sendiri turun tangan sebagai Gembala Sejati. Ia tidak hanya mencari dan menemukan domba-domba-Nya yang hilang, tetapi juga mengumpulkan, menyembuhkan, memberi makan, dan memelihara mereka dengan keadilan. Ayat-ayat ini memberi kita harapan besar: bahwa Allah peduli secara pribadi atas setiap kehidupan kita. Tidak ada yang terlalu jauh, terlalu rusak, atau terlalu hilang untuk ditemukan oleh-Nya. Namun, di sisi lain, Tuhan juga mengingatkan bahwa keadilan-Nya tetap berlaku: mereka yang menyalahgunakan kekuatan dan menindas sesama akan Ia adili. Melalui nubuatan ini, kita diarahkan kepada Yesus Kristus Gembala yang Baik, yang datang bukan hanya untuk menggembalakan, tetapi juga memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yohanes 10:11). Amen
Komentar
Posting Komentar