BAHAN KHOTBAH MINGGU, 29 MEI 2025 (KENAIKAN YESUS KRISTUS) Ev. EFESUS 1: 15-23 Ep. MAZMUR 93: 1-5 Tema : YESUS DUDUK DI SEBELAH KANAN ALLAH/ JESUS HUNDUL DI SIAMUN NI DEBATA

BAHAN-KHOTBAH-MINGGU-29-MEI-2025-KENAIKAN-YESUS-KRISTUS-EVANGELIUM-EFESUS-1-15-23-EPISTEL-MAZMUR-93-1-5-Tema-YESUS-DUDUK-DI-SEBELAH-KANAN-ALLAH-JESUS-HUNDUL-DI-SIAMUN-NI-DEBATA

MINGGU, 29 MEI 2025 (KENAIKAN YESUS KRISTUS)

Ev. EFESUS 1: 15-23
Ep. MAZMUR 93: 1-5

Tema : YESUS DUDUK DI SEBELAH KANAN ALLAH/ JESUS HUNDUL DI SIAMUN NI DEBATA


A. PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang merasa tidak berdaya menghadapi tekanan hidup, baik dalam bentuk masalah ekonomi, kesehatan, keluarga, bahkan ketakutan terhadap kuasa-kuasa kegelapan. Terkadang kita bertanya: Siapakah yang benar-benar berkuasa? Siapakah yang memerintah dunia ini? Dan apakah hidup orang percaya ada dalam tangan yang aman?

Surat Efesus pasal 1 ayat 15–23 membawa kita kepada sebuah penglihatan rohani yang luar biasa tentang siapa Kristus sebenarnya dan posisi-Nya yang sekarang. Rasul Paulus tidak hanya memberi pengajaran teologis, tetapi juga menaikkan doa agar umat percaya memiliki mata rohani untuk melihat kekayaan, kuasa, dan otoritas Kristus yang sekarang duduk di sebelah kanan Allah.

Ungkapan "duduk di sebelah kanan Allah" bukan hanya simbol, melainkan deklarasi kemenangan dan pemerintahan Yesus atas segala sesuatu. Ia tidak lagi dalam penderitaan salib, tetapi dalam kemuliaan surga. Dari tempat itu, Ia memerintah, mengendalikan, dan membela umat-Nya.

Pada sermon hari ini, kita akan melihat bahwa iman Kristen bukan hanya tentang pengampunan dosa, tetapi juga tentang menghidupi kuasa kebangkitan dan pemerintahan Kristus dalam kehidupan kita sekarang.


B. LATAR BELAKANG TEKS

Surat Efesus ditulis oleh Rasul Paulus (Ef. 1:1) ketika ia sedang dipenjara, kemungkinan besar di Roma sekitar tahun 60–62 M. Surat ini ditujukan kepada jemaat di Efesus, namun juga diyakini beredar ke jemaat-jemaat lain di Asia Kecil, karena tidak menyebutkan nama pribadi seperti dalam surat lain. Efesus adalah kota besar dan penting di Asia Kecil, pusat perdagangan, budaya, dan agama, terkenal dengan kuil dewi Artemis. Di tengah pengaruh penyembahan berhala dan kekuatan okultisme, orang-orang percaya di Efesus hidup dalam pergumulan rohani yang nyata. Sehingga Paulus menuliskan surat ini untuk:

  1. Menguatkan identitas rohani jemaat sebagai tubuh Kristus (Ef. 1–3). 
  2. Menjelaskan kuasa dan kemuliaan Kristus yang telah bangkit dan memerintah (Ef. 1:20–23). 
  3. Mendorong jemaat hidup sesuai panggilan mereka sebagai umat Allah yang satu dan kudus (Ef. 4-6).

C. PENDALAMAN TEKS 

Ayat 15–16

Paulus memuji iman dan kasih jemaat Efesus sebagai bukti kehidupan rohani yang sejati. Ia menyatakan bahwa ia terus-menerus bersyukur dan mendoakan mereka. Ini memberi contoh kehidupan doa yang tidak hanya bersifat permohonan, tetapi juga penuh ucapan syukur.

Ayat 17

Paulus tidak berdoa untuk hal jasmani, tetapi agar jemaat mendapatkan Roh hikmat (sophia) dan wahyu (apokalypsis). Dengan tujuan supaya mereka mengenal Allah secara pribadi dan mendalam, bukan hanya secara intelektual. Kata "dengan benar" (Yunani: epignosis) berarti pengenalan yang penuh dan transformatif.

Ayat 18

“Mata hati” mengacu pada pusat kesadaran rohani; hanya Allah yang bisa menerangi pemahaman rohani kita. Paulus memohon agar mereka mengerti pengharapan panggilan mereka (keselamatan, identitas sebagai anak Allah). Menyadari kekayaan warisan Allah di antara orang-orang kudus (baik saat ini maupun dalam kekekalan).

Ayat 19

Kuasa Allah yang bekerja dalam orang percaya sama besarnya dengan kuasa yang membangkitkan Kristus. Dalam bahasa Yunani, digunakan empat kata berbeda untuk menekankan kekuatan ilahi: dunamis, energeia, kratos, dan ischus – menunjukkan keaktifan, otoritas, dan dominasi total Allah.

Ayat 20

Ini adalah puncak kuasa Allah: kebangkitan dan kenaikan Kristus. “Duduk di sebelah kanan” adalah simbol kehormatan, otoritas ilahi, dan kekuasaan tak terbatas (bdk. Mazmur 110:1). Ini menandakan bahwa Yesus sekarang memerintah bersama Allah Bapa.

Ayat 21

Kristus memiliki otoritas atas semua kekuatan rohani, termasuk malaikat, iblis, dan struktur kuasa dunia. “Nama yang disebut” menunjuk pada status, kehormatan, dan reputasi rohani yang melampaui segalanya.

Ayat 22

Mengacu pada Mazmur 8:6, semua ciptaan tunduk kepada Kristus. Kristus adalah Kepala gereja – bukan hanya pemimpin, tetapi otoritas tertinggi yang mengarahkan, memelihara, dan memberi kuasa kepada tubuh-Nya.

Ayat 23

Gereja adalah tubuh Kristus, artinya Gereja berhubungan secara organis dan hidup dengan Kristus. Gereja adalah saluran kuasa dan kehadiran Kristus di dunia. “Kepenuhan Dia” berarti Kristus memenuhi dan menguasai seluruh ciptaan melalui gereja-Nya.


D. KESIMPULAN

Efesus 1:15–23 membawa kita kepada penglihatan yang agung tentang kemuliaan Kristus yang telah dibangkitkan dan kini duduk di sebelah kanan Allah, yang merupakan suatu posisi tertinggi sebagai Raja segala raja dan Tuhan segala tuan. Rasul Paulus bukan hanya mengajar, tetapi berdoa agar jemaat memahami dengan sungguh:

  1. Siapa mereka di dalam Kristus – umat yang dipanggil dalam pengharapan yang besar.
  2. Apa yang mereka miliki di dalam Kristus – warisan rohani yang mulia dan kekal.
  3. Kuasa apa yang bekerja bagi mereka – kuasa kebangkitan Kristus yang sama kini tersedia bagi setiap orang percaya.
  4. Siapa Kristus bagi Gereja – Kepala yang memimpin, memenuhi, dan memerintah atas segala sesuatu demi kebaikan gereja-Nya.

Dengan mengetahui bahwa Yesus sekarang memerintah dari tempat tertinggi, kita sebagai jemaat-Nya dipanggil untuk hidup dalam iman, otoritas, dan keberanian. Kita tidak hidup dalam ketakutan atau kekalahan, karena Kepala kita adalah Raja yang berkuasa atas segalanya. Maka, kita pun dapat menjalani hidup sebagai gereja yang penuh terang, harapan, dan kuasa. Amen

Komentar

Popular Posts

KHOTBAH MINGGU 17 NOVEMBER 2024, MATIUS 24: 9-14, ORANG YANG BERTAHAN SAMPAI AKHIR AKAN SELAMAT

KHOTBAH MINGGU 1 DESEMBER 2024, LUKAS 21: 25-36, BERJAGA-JAGA DAN BERDOA SENANTIASA

KHOTBAH MINGGU 3 NOVEMBER 2024, MARKUS 12: 28-34, MENGASIHI TUHAN ALLAH DAN SESAMA MANUSIA